^_^

tHank's

Makasih yah??? atas kunjungan temen-temen, semoga blogku ini bisa bermanfaat!!! okehh, . .

About Me

Rabu, 22 September 2010

KuLinER kHas BanyuMas



        Lohaaa, . .eh hallo dink??? heheh, . .jumpa lagi ama phion yang keren abis!! hihihihih, . .nasrsis dikit boleh donk?? ya gag?? heheh, . .eh, ngomong-ngomong tentang naris, di blog aku ini ada yang ga kalah narisnya lho?? narsisnya ntu bukan narisnya para menungsa2 tapi tentang apa coba??? kalo kalian udah baca judulnya pasti kalian udah tau?? yupzzzz, . .!!! betul banget tentang  makanan khas Banyumas. Heh, bener pan apa yang aku bilang miinggu lalu, mo nerusin tentang "bAnyuMas iNsiDe" ntu lho postingan yang berisi tentang Kab. Banyumas full!!!
        Minggu lalu aku udah posting tentang budaya, kesenian dan juga wisata-wisata yang ada di Kab. Banyumas pan?? nah, kali ini aku pengen mostingin tentang makanan khas banyumas, aku yakin pasti kalian pada ngiler kalo ngebaca ni entri. Liat yukkk, . .!!! Hhehh, . .


A. SOTO SOKARAJA
      Soto Sokaraja atau oleh masyarakat Banyumas disebut Sroto Sokaraja adalah sejenis makanan dari Indonesia. Soto ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan soto-soto lainnya yang ada di Indonesia.
Ciri utama dari soto ini adalah penggunaan sambal kacang dan ketupat. Soto Sokaraja sudah banyak dijual di luar Banyumas tetapi kalau sempat mampir ke Sokaraja, kita dapat menikmati soto di warung-warung yang berderet rapi di sepanjang jalan di Sokaraja.
       Ini soto asli dari Banyumas yang wenak tenan.. beda banget ma soto2 yang lain. Yang khas disini adalah sambal kacang yang menjadikan soto ini beda dan yang jelas jadi syarat cita rasa, ada gurih kacang dan sedepnya kuah daging sapi. Hmm, . .lezattt???? Pokoknya kalo temen-temen uda coba pasti ketagihan deh, pengenya coba mulu, emank enak banget si ni soto., heheh, . .

B. MENDOAN
      Kata mendoan berasal dari bahasa Banyumasan, mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Mendoan berarti memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak matang benar. Bahan makanan yang paling sering dibuat mendoan adalah tempe dan tahu.
      Nyam, .nyam, .nyam, . .jadi laper ni kalo liat yang beginian, apalagi kalo di makan saat ujan dan di temeni ama secangkir teh manis hangat, fuihhh, . .mantab tenan, . .hehehh, . . 

C. GETHUK GORENG
       Gethuk menjadi keahlian khusus makanan kecil makanan yang kelihatan seperti bola kecil dengan rasa sangat manis, gethuk banyak dijual di kota Sokaraja (sekitar bagian timur kota Purwokerto). Karena kebanyakan toko di Sokaraja menjual gethuk, Sokaraja terkenal sebagai kota gethuk.
      Nah, si manis dari Sokaraja ini sangat pas untuk bahan oleh-oleh untuk sanak saudara. Selain rasanya yang muantab, harganyapun juga sangat terjangkau. Jadi, kalo temen-temen pada maen ke Banyumas jangan ampe lupa ya, mampir ke Sokaraja untuk membeli Getuk yang lezat ini, dijamin deh sanak saudara temen-temen yang sudah menunggu pasti bakal seneng dan ketagihan dengan si manis ini??? hehehh, . .


D. DAWET AYU BANJARNEGARA
       MINUMAN DAWET tentu tak asing bagi warga Banyumas dan sekitarnya. Apalagi bagi warga Banjarnegara. Rasanya yang segar danlegit membuat kita sering kangen untuk kembali meminumnya.  Apalagi jika untuk berbuka puasa.  Pas rasanya.
      Minuman khas Banjarnegara dawet ayu sejatinya memili prospek bagus untuk dikembangkan menjadi wisata kuliner. Dalam ajang pameran dan promosi di Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan Jawa Tengah di Semarang belum lama ini bisa omset Rp 1,5 juta hingga Rp 1,8 juta per hari.  Jumlah ini terpaut tinggi dengan kuliner khas Banjarnegara lainnya. Pokoke seger pisan lah!!! hehehh, . .


E. NOPIA DAN MINO
     Salah satu oleh-oleh khas Purbalingga (Jateng) yang banyak diminati pembeli, adalah roti nopia atau biasa disebut  nopia. Di  Purbalingga, banyak kios dan toko oleh-oleh yang menjual nopia. Namun, salah satu toko yang paling tua menjual nopia dan  rasanya dijamin lain dari pada yang lain, yakni Toko Nopia Asli - Ting Lie Liang di Jalan AW Soemarmo No 10 Telp: (0281)  891522, atau tepatnya 100 meter sebelah utara simpang tiga patung pengrajin knalpot.
       Bahan untuk membuat nopia maupun mino,  ada dua bagian. Bagian pertama berupa kulit nopia, bahannya  terdiri terigu,  susu dan margarin. Sedangkan bagia kedua untuk isi, berupa terigu, susu, gula merah, gula pasir, margarin, minyak  nabati atau mentega, dan selai untuk perasa. Di sini, perasa diambil dari buah durian dan nanas asli, yang dibuat selai  terlebih  dulu, agar rasanya khas dan enak. Juga ada perasa coklat dan brambang goreng.
        Yang menarik dari pembuatan nopia asli bikinan Matius, yakni masih dibuat secara tradisional, di mana pembakaran  dengan tungku khusus dari tanah liat. Dan kayu untuk membakar bukan sembarangan kayu, tapi khusus kayu klapa. Menurut Matius,  dengan menggunakan kayu klapa, aroma nopia yang dihasilkan akan terasa lain. Hmm , .jadi pengen beli nih? beli yukk, . .!! hehhh, . .



Pengen baca terusannya?? Jangan lupa ya kembali lagi ke my blog!! awas ger ora?? ikhh, . .pemaksaan yoh?? hihihh, . .ya pokoke gari di tunggu bae la, wis ngantuk banget kyeh?? ckk, .ckk . .ckk, . . met bobo semuanya, . .




Senin, 20 September 2010

baNyumAs iNsiDE


       Heyhh, . .temen-temen??? pa kbar? mudah-mudahan baik yahh??? emhh, . .kali ini aku pgen mostingin tentang daerah kelahiran aku, tepatnya Kab. Banyumas, Jawa Tengah. Nah yang pgen aku postingin di sini adalah tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada di Banyumas. Sebenernya kebudayaan dan tradisinya cukup banyak lho?? hanya aja banyak generasi2 muda yang mengabaikan dan melupakannya. Oleh sebab itu, aku pengen bisa melestarikannya, yah walaupun cuma lewat blog yang sederhana ini. Aku pengen generasi muda saat ini ga melupakannya, coz walogimanapun juga itu adalah warisan para nenek moyang kita yang wajib, kudu, n arus di lestarikan!!!
       Semoga dengan temen-temen ngebaca blog aku ini, temen-temen bisa untuk melestarikannya, minimal mengingatnya lahh??? 
Okehh, . .langsung aja ya temen-temen, . .

       Pokoke sewise maca bloge inyong konco-konco aja pada kelalen ya?? coblos nomer 15?? hehehh, . .emange lagi pemilu yo?? just guyon la? hihihihh, . .
pokoke generasine dewek kudu bisa nglestarikna ya?? angger koe-koe pada ra gelem nglestarikna,berarti generasi dewek termasuk generasi sing gagal dalam membangun bangsa!!

       Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).

        Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.
Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.
        Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".
        Banyumas ini selain sejarahnya yang cukup menarik, budaya dan tempat-tempat wisatanya juga tidak kalah menariknya, makanya tidak heran kalo banyumas banyak wisatawan asing yang datang,  baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut beberapa kebudayaan-kebudayaan dan temapat-tempat wisata yang ada di Kab. Banyumas.

A. AKSIMUDHA

      Aksimudha adalah kesenian bernafas islami yang tersaji dalam bentuk atraksi pencak silat yang dipadu dengan tari-tarian dengan iringan terbang/ genjring. Pertunjukkan aksimudha dilakukan oleh delapan penari pria. Aksimudha pernah berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas dan saat ini masih dapat ditemukan di wilayah Kecamatan Wangon.

B. ANGGUK

      Angguk adalah kesenian bernafas islami yang tersaji dalam bentuk tari-tarian dengan iringan terbang/genjring. Pertunjukkan angguk dilakukan oleh delapan orang pria.

C. APLANG atau DHAENG

       Aplang atau dhaeng adalah kesenian bernafas islami serupa dengan angguk, pemainnya terdiri atas delapan penari wanita. Aplang masih berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas khususnya di wilayah Kecamatan Somagede.

D. BARITAN


    Baritan adalah upacara kesuburan dengan menggunakan kesenian sebagai media utamanya. Hingga saat ini ada dua macam baritan yaitu baritan yang digunakan untuk tujuan memanggil hujan dan baritan untuk keselamatan ternak. Untuk memangil hujan biasanya digunakan berbagai macam kesenian yang ada seperti Iengger, buncis, atau ebeg. Adapun baritan untuk keselamatan ternak biasanya menggunakan Iengger sebagai media upacara. Baritan biasanya dilaksanakan pada mangsa Kapat (sekitar bulan September). Baritan untuk memanggil hujan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas, sedangkan baritan masih berkembang di wilayah Kecamatan Ajibarang.

E. BEGALAN

     Begalan adalah seni tutur tradisional yang digunakan sebagai sarana upacara pernikahan. Begalan menggambarkan peristiwa perampokan terhadap barang bawaan dari besan (pihak mempelai pria) oleh seorang begal (perampok). Dalam falsafah orang Banyumas, yang dibegal (dirampok) bukanlah harta benda, melainkan bajang sawane kaki penganten nini penganten (segala macam kendala yang mungkin terjadi dalam kehidupan berumah tangga pada mempelai berdua).
       Begalan dilakukan oleh dua orang pria dewasa yang merupakan sedulur pancer lanang (saudara garis laki-laki) dari pihak mempelai pria. Kedua pemain begalan menari di depan kedua mempelai dengan membawa properti yang disebut brenong kepang. Properti tersebut terdiri atas alat-alat dapur yang diberi makna simbolis yang berisi falsafah Jawa dan berguna bagi kedua mempelai yang akan menempuh hidup baru mengarungi kehidupan berumah tangga. Dalam pementasannya, kedua pemain begalan menari dengan diiringi gendhing-gendhing Banyumasan yang disajikan dengan menggunakan perangkat gamelan. Hingga saat ini begalan masih tumbuh subur di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas.
F. EBEG
      Di Banyumas kesenian kuda lumping lebih dikenal dengan sebutan "Ebeg". Tarian ebeg ini menggunakan kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu yang diiringi dengan alat musik gamelan dan dipimpin oleh seorang "Penimbul" atau dalang ebeg. Pada puncak aktifitasnya para penari akan kesurupan sambil makan bunga, pecahan kaca, dan biji padi sambil dicambuk oleh sang Penimbul. Dan para penari akan sadar kembali setelah dibacakan mantra oleh Penimbul atau dalang ebeg tadi.
G. LENGGER
   Lengger adalah seni pertunjukan tradisional khas Banyumas yang dilakukan oleh penari wanita. Dalam pertunjukannya penari lengger menari sambil menari (nyinden) dengan diiringi oleh gamelan calung. Kata lengger merupakan jarwo dhosok (penggabungan dua kata menjadi kata bentukan baru) yang berarti diarani leng jebule jengger atau dikira lubang ternyata mahkota ayam jantan. Maksud jarwo dhosok tersebut adalah berkaitan dengan kaftan dengan kebiasaan pada masa lalu pemain lengger berjenis kelamin laki-laki yang berdandan perempuan. Leng adalah simbol gender perempuan sedangkan jengger adalah simbol gender laki-laki. Dalam perkembangannya, kesenian lengger lebih sebagai media hiburan sehingga penari yang semula laki-laki diganti dengan penari perempuan yang berparas cantik. Pada masyarakat tradisional di daerah Banyumas, lengger memiliki fungsi ritual sebagai pelaksanaan upacara kesuburan. Lengger dipentaskan untuk keperluan baritan (upacara minta hujan ), sedekah bumi (upacara syukuran setelah panen padi), !caul atau nadar dan lain-lain. 
        Saat sekarang lengger banyak dipentaskan untuk keperluan hiburan masyarakat pedesaan maupun perkotaan dan telah dimodifikasi menjadi tarian-tarian yang digarap dengan konsep masa kini. Lengger hidup subur di seluruh wilayah sebaran budaya Banyumas.

H. SLAWATAN JAWA

Adalah musik bernafas islami dengan perangkat berupa terbang Jawa. Semua pemain slawatan Jawa adalah laki-laki dewasa. Slawatan Jawa masih berkembang di kecamatan Baturraden dan Purwokerto.

I. Dan lain-lain, . .

Wisata-Wisata Banyumas :

A. BATURADEN
        Baturaden merupakan kawasan wisata alam yang terletak di kabupaten Banyumas, propinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Baturaden berada di sebelah utara kota Purwokerto, propinsi Jawa Tengah dan di sebelah selatan lereng Gunung Slamet. Gunung Slamet merupakan gunung
tertinggi kedua di pulau Jawa dengan ketingian mencapai lebih kurang 3.482 meter di atas permukaan laut. Hembusan angin dari di pegunungan Slamet itulah yang membuat udara di kawasan Baturaden cukup dingin, berkisar 18 hingga 25 derajat celcius.  Konon, kawasan wisata Baturaden ini memiliki legenda.
       Hingga kini, legenda itu tetap diyakini oleh masyarakat Banyumas sebagai asal usul nama Baturaden. Alkisah, nama Baturaden berasal dari kata Batur dan Raden. Dalam bahasa Jawa, Batur berarti seorang pembantu atau abdi. Sementara Raden sebutan bagi seorang putri atau putra kerajaan. Legenda ini berawal dari kisah cinta seorang abdi kerajaan terhadap seorang putri dari Kadipaten Kutaliman.

     Kadipaten Kutaliman merupakan sebuah wilayah di lingkungan Keraton Banyumas yang konon letaknya di sebelah barat Baturaden. Karena putri dan abdi dalem memiliki perbedaan status sosial, kisah cinta antara keduanya tidak mendapat restu dari ayahanda sang putri. Hingga pada akhirnya, putri raja dan abdi dalem itu diusir dari lingkungan Kadipaten Katuliman. Dalam pengembaraannya, mereka menemukan sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Baturaden.
       Untuk menuju kawasan Baturaden, anda dapat

Peta Menuju Kawasan Baturaden

mengawali perjalanan dari kota Jakarta ataupun Yogyakarta menggunakan bus umum ataupun kereta api jurusan Purwokerto. Sesampainya di kota Purwokerto, anda dapatmelanjutkan perjalanan menuju kawasan wisata Baturaden. Dari Purwokerto menuju Baturaden hanya membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit menggunakan kendaraan bermotor. Untuk menuju kesana, anda dapat menggunakan angkutan umum dari terminal kota Purwokerto ataupun kendaraan pribadi. Karena jalan menuju kawasan Baturaden cukup terjal dengan kemiringan mencapai 30 derajat, anda disarankan untuk lebih waspada selama dalam perjalanan.
       Kesejukan hawa pegunungan dan pesona alam yang terkesan masih alami menjadi daya tarik tersendiri dari kawasan wisata di Baturaden. Ketika berada di Baturaden, anda dapat berkunjung ke Taman Kaloka Widya Mandala Baturaden. Di taman ini, anda dapat melihat beragam satwa yang berasal dari seluruh pelosok nusantara Indonesia, seperti Landak, Iquana, Buaya Irian, Burung Kaswari, serta Rusa. Tak hanya itu, anda juga dapat melihat dari dekat satwa yang kini telah tergolong langka, seperti Elang Bondol, Cenderawasih, Harimau Sumatera, serta Beruang Madu.
   Kunjungan di Baturaden terasa  semakin lengkap ketika anda mencoba untuk berendam di Pancuran Telu, sumber mata air panas yang mengandung belerang. Konon, air panas yang mengandung belerang ini dapat dijadikan terapi untuk menyembuhkan penyakit kulit dan tulang. Ingin menikmati pemandian air panas yang mengandung belerang namun di tempat berbeda? Jika tertarik, anda dapat mencoba berendam di Pancuran Pitu. Untuk menuju lokasi Pancuran Pitu di Baturaden ini, anda berjalan kaki lebih kurang dua setengah kilometer dari lokasi Taman Kaloka Widya Mandala.
    Jika ingin menikmati nuansa alam di Baturaden lebih lama lagi, anda dapat bermalam di salah satu penginapan yang tersedia di kawasan ini. Namun ketika tertarik untuk bermalam dengan nuansa alam bebas, anda dapat mendirikan tenda di titik perkemahan yang tersedia di kawasan Baturaden. Demi kenyamanan, disarankan bagi anda untuk melapor terlebih dahulu kepada pihak pengelola kawasan wisata Baturaden sebelum mendirikan tenda di dalam kawasan Baturaden. Terlebih lagi, ketika anda ingin bermalam di dalam tenda selama beberapa hari. Anda mulai tertarik untuk berkunjung ke kawasan wisata Baturaden??
B. MASJID SAKA TUNGGAL CIKAKAK
     (WANGON).

         WANGON (banyumasnews.com) - Monyet atau kera merupakan hewan yang tingkahnya seringkali lucu dan menggelikan. Jika anda ingin melihat gerombolan kera yang bertingkah seperti itu, datanglah ke di obyek wisata Taman Kera di desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
       Di tempat ini ada ratusan kera yang selalu siap menyambut para wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut. Konon kera kera ini merupakan penunggu makam keramat yang berada di lokasi tersebut.
Memasuki lokasi obyek wisata taman kera yang berada desa jangan takut jika gerombolan monyet kemudian mendekati anda. Hewan hewan itu tahu persis jika wisatawan yang datang pasti akan memberikan makanan kepada mereka.
Bagi wisatawan yang pernah ke lokasi ini pasti tak lupa membawa makanan pisang atau kacang goreng. Biasanya monyet monyet ini sangat suka dengan makanan tersebut.
Saka Tunggal
       Data kantor dinas pariwisata kabupaten Banyumas, sejak ratusan tahun lalu terdapat ribuan kera yang berada di hutan sekitar Desa Cikakak. Populasi hewan pemakan buah buahan ini terus berkembang. Sebagian dari hewan hewan ini sudah akrab dengan warga yang sering berkunjung ke masjid saka tunggal yang berada di samping taman kera.

    Obyek wisata taman kera ini kini semakin ramai dipenuhi wisatawan baik dari Banyumas maupun luar kota seperti Jakarta dan Bandung. Mereka yang merasa jenuh dan bosan dengan rutinitas pekerjaan, bisa datang kesini bermain dengan kera kera yang lucu. Setidaknya bisa mengurangi stress.



Lain-lain, . .



Curug Cipendok terletak di Desa Karangtengah, 
Kec. Cilongok, Kab. Banyumas.
  Bendungan Serayu terletak di sebelah selatan kota Purwokerto, 
tepatnya di desa Rawalo, Kab. Banyumas.

Pemandian Kali bacin terletak di Desa Tambak Negara 
kecamatan Rawalo 17 km dari Purwokerto.
Telaga Sunyi terletak +/- 3 km di sebelah 
Timur Lokawisata Baturaden, Kab. Banyumas


Museum BRI berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No 27, 
Purwokerto, Kab. Banyumas.
Wisata alam di Desa Darmakradenan, Kecamatan 
Ajibarang, Kab. Banyumas.


       Eh, udah dulu yah temen-temen?? cape nih ngetiknya?? heheh, . .
     Sebenere si banyak banget, saking banyakna ampe bingung? aku janji kapan-kapan sambung lagi deh?? ^_^ hehehh, . .

















Minggu, 19 September 2010

tRagEdi 17 sEptEmbEr '10

      Sore ini, kau telah pergi dengan kebencianmu. Air mataku mengalir hingga basahi kedua pipiku. Takan ku larang lagi, takan ku pedulikan lagi dia. Cukup sudah penderitaan ini untuknya. Aku akan berjalan sendiri mengarungi beban hidup yang sungguh berat di hati. Mereka bukan siapa siapa untukku, aku ada di antara cinta itu, cinta yang akan menyakitkan dirinya setelah semalam lepas dari ucapanya, ku mengerti bahwa diri ini tak pantas lagi untuknya. Ku telah menyakiti hatinya. Walau ku cinta dia tapi diri, jiwa, ego ini tak pantas untuknya. Dan bebankulah ternyata yang paling berat.

      Sungguh tak kubayangkan jika semua terjadi, aku ingin jiwa ini berguna untuk yang membutuhkanya bukan menyakitinya apalagi sampai membuat dia menderita, tapi tak mengapa aku ikhlas ,aku rela. Kelak dia akan tahu, kelak dia akan paham, kelak dia akan mengerti, hanya satu yang kuinginkan. Dia mendapat yang terbaik untuknya, yang dapat mengerti akan dirinya, yang dapat membuatnya tersenyum, yang selalu menghiasi hari2nya dengan senyuman, yang selalu memmbawanya dalam sukacita. Ku akan bahagia jika dia bahagia, biarkan airmata ini hanya mengalir dipipiku, biarkan luka ini hanya menggores dihatiku, aku doakan kelak semoga kau bahagia dengan pilihan hatimu, dengan jalan yang kau tempuh, dengan keputusan yang kau ambil, . .

Sayank, . .semoga kalian bahagia, . .