Heyhh, . .temen-temen??? pa kbar? mudah-mudahan baik yahh??? emhh, . .kali ini aku pgen mostingin tentang daerah kelahiran aku, tepatnya Kab. Banyumas, Jawa Tengah. Nah yang pgen aku postingin di sini adalah tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada di Banyumas. Sebenernya kebudayaan dan tradisinya cukup banyak lho?? hanya aja banyak generasi2 muda yang mengabaikan dan melupakannya. Oleh sebab itu, aku pengen bisa melestarikannya, yah walaupun cuma lewat blog yang sederhana ini. Aku pengen generasi muda saat ini ga melupakannya, coz walogimanapun juga itu adalah warisan para nenek moyang kita yang wajib, kudu, n arus di lestarikan!!!
Semoga dengan temen-temen ngebaca blog aku ini, temen-temen bisa untuk melestarikannya, minimal mengingatnya lahh???
Okehh, . .langsung aja ya temen-temen, . .
Pokoke sewise maca bloge inyong konco-konco aja pada kelalen ya?? coblos nomer 15?? hehehh, . .emange lagi pemilu yo?? just guyon la? hihihihh, . .
pokoke generasine dewek kudu bisa nglestarikna ya?? angger koe-koe pada ra gelem nglestarikna,berarti generasi dewek termasuk generasi sing gagal dalam membangun bangsa!!
Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).
Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.
Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.
Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".
Banyumas ini selain sejarahnya yang cukup menarik, budaya dan tempat-tempat wisatanya juga tidak kalah menariknya, makanya tidak heran kalo banyumas banyak wisatawan asing yang datang, baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut beberapa kebudayaan-kebudayaan dan temapat-tempat wisata yang ada di Kab. Banyumas.
A. AKSIMUDHA
Aksimudha adalah kesenian bernafas islami yang tersaji dalam bentuk atraksi pencak silat yang dipadu dengan tari-tarian dengan iringan terbang/ genjring. Pertunjukkan aksimudha dilakukan oleh delapan penari pria. Aksimudha pernah berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas dan saat ini masih dapat ditemukan di wilayah Kecamatan Wangon.
B. ANGGUK
Angguk adalah kesenian bernafas islami yang tersaji dalam bentuk tari-tarian dengan iringan terbang/genjring. Pertunjukkan angguk dilakukan oleh delapan orang pria.
C. APLANG atau DHAENG
Aplang atau dhaeng adalah kesenian bernafas islami serupa dengan angguk, pemainnya terdiri atas delapan penari wanita. Aplang masih berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas khususnya di wilayah Kecamatan Somagede.
D. BARITAN
Baritan adalah upacara kesuburan dengan menggunakan kesenian sebagai media utamanya. Hingga saat ini ada dua macam baritan yaitu baritan yang digunakan untuk tujuan memanggil hujan dan baritan untuk keselamatan ternak. Untuk memangil hujan biasanya digunakan berbagai macam kesenian yang ada seperti Iengger, buncis, atau ebeg. Adapun baritan untuk keselamatan ternak biasanya menggunakan Iengger sebagai media upacara. Baritan biasanya dilaksanakan pada mangsa Kapat (sekitar bulan September). Baritan untuk memanggil hujan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas, sedangkan baritan masih berkembang di wilayah Kecamatan Ajibarang.
E. BEGALAN
Begalan adalah seni tutur tradisional yang digunakan sebagai sarana upacara pernikahan. Begalan menggambarkan peristiwa perampokan terhadap barang bawaan dari besan (pihak mempelai pria) oleh seorang begal (perampok). Dalam falsafah orang Banyumas, yang dibegal (dirampok) bukanlah harta benda, melainkan bajang sawane kaki penganten nini penganten (segala macam kendala yang mungkin terjadi dalam kehidupan berumah tangga pada mempelai berdua).
Begalan dilakukan oleh dua orang pria dewasa yang merupakan sedulur pancer lanang (saudara garis laki-laki) dari pihak mempelai pria. Kedua pemain begalan menari di depan kedua mempelai dengan membawa properti yang disebut brenong kepang. Properti tersebut terdiri atas alat-alat dapur yang diberi makna simbolis yang berisi falsafah Jawa dan berguna bagi kedua mempelai yang akan menempuh hidup baru mengarungi kehidupan berumah tangga. Dalam pementasannya, kedua pemain begalan menari dengan diiringi gendhing-gendhing Banyumasan yang disajikan dengan menggunakan perangkat gamelan. Hingga saat ini begalan masih tumbuh subur di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas.
F. EBEG
Di Banyumas kesenian kuda lumping lebih dikenal dengan sebutan "Ebeg". Tarian ebeg ini menggunakan kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu yang diiringi dengan alat musik gamelan dan dipimpin oleh seorang "Penimbul" atau dalang ebeg. Pada puncak aktifitasnya para penari akan kesurupan sambil makan bunga, pecahan kaca, dan biji padi sambil dicambuk oleh sang Penimbul. Dan para penari akan sadar kembali setelah dibacakan mantra oleh Penimbul atau dalang ebeg tadi. G. LENGGER
Lengger adalah seni pertunjukan tradisional khas Banyumas yang dilakukan oleh penari wanita. Dalam pertunjukannya penari lengger menari sambil menari (nyinden) dengan diiringi oleh gamelan calung. Kata lengger merupakan jarwo dhosok (penggabungan dua kata menjadi kata bentukan baru) yang berarti diarani leng jebule jengger atau dikira lubang ternyata mahkota ayam jantan. Maksud jarwo dhosok tersebut adalah berkaitan dengan kaftan dengan kebiasaan pada masa lalu pemain lengger berjenis kelamin laki-laki yang berdandan perempuan. Leng adalah simbol gender perempuan sedangkan jengger adalah simbol gender laki-laki. Dalam perkembangannya, kesenian lengger lebih sebagai media hiburan sehingga penari yang semula laki-laki diganti dengan penari perempuan yang berparas cantik. Pada masyarakat tradisional di daerah Banyumas, lengger memiliki fungsi ritual sebagai pelaksanaan upacara kesuburan. Lengger dipentaskan untuk keperluan baritan (upacara minta hujan ), sedekah bumi (upacara syukuran setelah panen padi), !caul atau nadar dan lain-lain.
Saat sekarang lengger banyak dipentaskan untuk keperluan hiburan masyarakat pedesaan maupun perkotaan dan telah dimodifikasi menjadi tarian-tarian yang digarap dengan konsep masa kini. Lengger hidup subur di seluruh wilayah sebaran budaya Banyumas.
H. SLAWATAN JAWA
Adalah musik bernafas islami dengan perangkat berupa terbang Jawa. Semua pemain slawatan Jawa adalah laki-laki dewasa. Slawatan Jawa masih berkembang di kecamatan Baturraden dan Purwokerto.
I. Dan lain-lain, . .
Wisata-Wisata Banyumas :
A. BATURADEN
Baturaden merupakan kawasan wisata alam yang terletak di kabupaten Banyumas, propinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Baturaden berada di sebelah utara kota Purwokerto, propinsi Jawa Tengah dan di sebelah selatan lereng Gunung Slamet. Gunung Slamet merupakan gunung
tertinggi kedua di pulau Jawa dengan ketingian mencapai lebih kurang 3.482 meter di atas permukaan laut. Hembusan angin dari di pegunungan Slamet itulah yang membuat udara di kawasan Baturaden cukup dingin, berkisar 18 hingga 25 derajat celcius. Konon, kawasan wisata Baturaden ini memiliki legenda. Hingga kini, legenda itu tetap diyakini oleh masyarakat Banyumas sebagai asal usul nama Baturaden. Alkisah, nama Baturaden berasal dari kata Batur dan Raden. Dalam bahasa Jawa, Batur berarti seorang pembantu atau abdi. Sementara Raden sebutan bagi seorang putri atau putra kerajaan. Legenda ini berawal dari kisah cinta seorang abdi kerajaan terhadap seorang putri dari Kadipaten Kutaliman.
Kadipaten Kutaliman merupakan sebuah wilayah di lingkungan Keraton Banyumas yang konon letaknya di sebelah barat Baturaden. Karena putri dan abdi dalem memiliki perbedaan status sosial, kisah cinta antara keduanya tidak mendapat restu dari ayahanda sang putri. Hingga pada akhirnya, putri raja dan abdi dalem itu diusir dari lingkungan Kadipaten Katuliman. Dalam pengembaraannya, mereka menemukan sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Baturaden.
Untuk menuju kawasan Baturaden, anda dapat
|
Peta Menuju Kawasan Baturaden |
|
|
mengawali perjalanan dari kota Jakarta ataupun Yogyakarta menggunakan bus umum ataupun kereta api jurusan Purwokerto. Sesampainya di kota Purwokerto, anda dapatmelanjutkan perjalanan menuju kawasan wisata Baturaden. Dari Purwokerto menuju Baturaden hanya membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit menggunakan kendaraan bermotor. Untuk menuju kesana, anda dapat menggunakan angkutan umum dari terminal kota Purwokerto ataupun kendaraan pribadi. Karena jalan menuju kawasan Baturaden cukup terjal dengan kemiringan mencapai 30 derajat, anda disarankan untuk lebih waspada selama dalam perjalanan. Kesejukan hawa pegunungan dan pesona alam yang terkesan masih alami menjadi daya tarik tersendiri dari kawasan wisata di Baturaden. Ketika berada di Baturaden, anda dapat berkunjung ke Taman Kaloka Widya Mandala Baturaden. Di taman ini, anda dapat melihat beragam satwa yang berasal dari seluruh pelosok nusantara Indonesia, seperti Landak, Iquana, Buaya Irian, Burung Kaswari, serta Rusa. Tak hanya itu, anda juga dapat melihat dari dekat satwa yang kini telah tergolong langka, seperti Elang Bondol, Cenderawasih, Harimau Sumatera, serta Beruang Madu. Kunjungan di Baturaden terasa semakin lengkap ketika anda mencoba untuk berendam di Pancuran Telu, sumber mata air panas yang mengandung belerang. Konon, air panas yang mengandung belerang ini dapat dijadikan terapi untuk menyembuhkan penyakit kulit dan tulang. Ingin menikmati pemandian air panas yang mengandung belerang namun di tempat berbeda? Jika tertarik, anda dapat mencoba berendam di Pancuran Pitu. Untuk menuju lokasi Pancuran Pitu di Baturaden ini, anda berjalan kaki lebih kurang dua setengah kilometer dari lokasi Taman Kaloka Widya Mandala. Jika ingin menikmati nuansa alam di Baturaden lebih lama lagi, anda dapat bermalam di salah satu penginapan yang tersedia di kawasan ini. Namun ketika tertarik untuk bermalam dengan nuansa alam bebas, anda dapat mendirikan tenda di titik perkemahan yang tersedia di kawasan Baturaden. Demi kenyamanan, disarankan bagi anda untuk melapor terlebih dahulu kepada pihak pengelola kawasan wisata Baturaden sebelum mendirikan tenda di dalam kawasan Baturaden. Terlebih lagi, ketika anda ingin bermalam di dalam tenda selama beberapa hari. Anda mulai tertarik untuk berkunjung ke kawasan wisata Baturaden??
B. MASJID SAKA TUNGGAL CIKAKAK
(WANGON).
WANGON (banyumasnews.com) - Monyet atau kera merupakan hewan yang tingkahnya seringkali lucu dan menggelikan. Jika anda ingin melihat gerombolan kera yang bertingkah seperti itu, datanglah ke di obyek wisata Taman Kera di desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Di tempat ini ada ratusan kera yang selalu siap menyambut para wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut. Konon kera kera ini merupakan penunggu makam keramat yang berada di lokasi tersebut.
Memasuki lokasi obyek wisata taman kera yang berada desa jangan takut jika gerombolan monyet kemudian mendekati anda. Hewan hewan itu tahu persis jika wisatawan yang datang pasti akan memberikan makanan kepada mereka.
Bagi wisatawan yang pernah ke lokasi ini pasti tak lupa membawa makanan pisang atau kacang goreng. Biasanya monyet monyet ini sangat suka dengan makanan tersebut.
|
Saka Tunggal |
Data kantor dinas pariwisata kabupaten Banyumas, sejak ratusan tahun lalu terdapat ribuan kera yang berada di hutan sekitar Desa Cikakak. Populasi hewan pemakan buah buahan ini terus berkembang. Sebagian dari hewan hewan ini sudah akrab dengan warga yang sering berkunjung ke masjid saka tunggal yang berada di samping taman kera.
Obyek wisata taman kera ini kini semakin ramai dipenuhi wisatawan baik dari Banyumas maupun luar kota seperti Jakarta dan Bandung. Mereka yang merasa jenuh dan bosan dengan rutinitas pekerjaan, bisa datang kesini bermain dengan kera kera yang lucu. Setidaknya bisa mengurangi stress.
Lain-lain, . .
Curug Cipendok terletak di Desa Karangtengah,
Kec. Cilongok, Kab. Banyumas.
Bendungan Serayu terletak di sebelah selatan kota Purwokerto,
tepatnya di desa Rawalo, Kab. Banyumas.
Pemandian Kali bacin terletak di Desa Tambak Negara
kecamatan Rawalo 17 km dari Purwokerto.
Telaga Sunyi terletak +/- 3 km di sebelah
Timur Lokawisata Baturaden, Kab. Banyumas
Museum BRI berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No 27,
Purwokerto, Kab. Banyumas.
Wisata alam di Desa Darmakradenan, Kecamatan
Ajibarang, Kab. Banyumas.
Eh, udah dulu yah temen-temen?? cape nih ngetiknya?? heheh, . .
Sebenere si banyak banget, saking banyakna ampe bingung? aku janji kapan-kapan sambung lagi deh?? ^_^ hehehh, . .